Selasa, 30 Juni 2009

Koleksi Terbaru Warna Batik Kombinasi (SS)

Senin, 29 Juni 2009

HEM BATIK A-P1 (Hem Batik Motif Plumpung)


Sabtu, 20 Juni 2009

Blus Batik Muslim (B24)




Perkembangan Teknik Batik

  • Batik merupakan karya adiluhung bangsa yang sangat berharga. Karena dalam proses pembuatannya membutuhkan ketekunan dan ketelitian serta keserasian kombinasi warna dan motif. Belakangan ini penghargaan atas batik sudah menunjukkan kemajuan yang berarti. Namun sayang jika penghargaan tersebut tidak dibarengi dengan pengetahuan tentang ciri-ciri batik yang otentik.

  • Pada dasarnya batik merupakan teknik pewarnaan kain dengan menggunakan perintang lilin/malam (wax resisted). Teknik tulis tangan (handwritten) merupakan teknik awal dalam pembuatan batik. Yaitu dengan menggunakan canting (alat untuk menorehkan lilin) ditorehkan diatas kain. Proses ini memakan waktu yang sangat lama, bahkan berbulan-bulan untuk membuat selembar kain batik. Kemudian muncul teknik cap, yaitu sejenis stempel sebesar buku tulis. Dengan teknik ini proses pembuatan batik jauh lebih cepat. Canting cap juga digunakan sebagai pembantu canting tulis dalam melekatkan lilin terutama untuk motif-motif yang beraturan.

  • Seiring berkembangnya teknologi muncullah teknik sablon (printing). Pada dasarnya sablon tidak dapat dinamakan sebagai batik. Karena media pewarnaannya tidak menggunakan perintang lilin. Dalam hal ini kebanyakan orang tidak mengetahui keasliannya, karena mereka hanya memperhatikan motif tanpa melihat secara detail pada kainnya. Ciri-ciri sablon sangat mudah dibedakan dengan batik. Diantaranya terdapat bau minyak, motif tidak tembus sempurna di sisi belakang kain serta warna tidak tahan lama dan akan cepat pudar.

  • Belakangan muncul teknik baru dalam pembuatan batik, yaitu sablon malam. Tidak berbeda dengan teknik sablon yang telah berkembang, perbedaannya terletak pastanya. Pasta sablon konvensional menggunakan pasta sablon berfungsi sebagai pigmen warna pembentuk motif. Namun pada teknik sablon malam pasta yang digunakan berfungsi sebagai media perintang malam. Sehingga kain yang telah melewati proses sablon malam akan dicelup dengan zat pewarna. Para pemerhati batik cukup tanggap menghadapi teknologi ini.

  • Banyak yang khawatir dengan perkembangan teknik terbaru ini, yang akan membuat batik kehilangan nilai seninya yang berakibat pada turunnya nilai jual batik. Terdapat pula pihak yang mempertentangkan teknik ini sebagai bagian dari teknik batik. Namun jika ditarik dari prinsip teknik pembuatan batik bahwa batik adalah teknik pewarnaan dengan menggunakan media lilin/malam (wax-resisted technique) maka teknik terbaru ini dapat dikatakan sebagai teknik batik

Jumat, 19 Juni 2009

Blus Batik Muslim (B23)





Hem Batik Katun, Tulis, Cap, Tolet Kombinasi






Selasa, 16 Juni 2009

WACANA HAKI & KARYA TRADISI

Abstraksi : :
- Banyak orang ribut2 seperti kebakaran jenggot ketika batik "kita" di klaim oleh negara lain. Banyak orang bersikukuh bahwa batik adalah "milik" kita. Sebaiknya kita harus berpikir logis, coba kita telusuri sejarahnya siapakah sebenarnya "pemilik" batik itu sendiri?
- Perlu dilihat disini batik sebagai teknik, atau "motif" yang biasa digunakan dalam batik-kah yang di klaim dalam HAKI.
- Wacana HAKI adalah buah dari kapitalisme, sementara karya tradisi pada umumnya dilakukan sebagai upaya masyarakat tradisional dalam melakukan "dharma", jadi dalam perspektif yang berbeda sebaiknya kita bisa lebih bijak dalam menilai suatu karya.
- Karya yang berorientasi pada pemikiran kapitalisme akan selalu berorientasi berapa banyak unsur materi yang bisa diperoleh, sehingga orang yang menggunakan/ memakai karya tersebut akan dikenakan "fee/upeti" material. Sementara dalam konteks "dharma" semakin banyak orang yang menggunakan semakin kita rasakan adanya kepuasan batin dalam diri kita.
- Sebagai contoh sederhana coba kita ilustrasikan sbb: Mr. X dan Mbah Y sama-sama membuat kursi di depan rumah, Mr. X berpikiran bahwa dengan membuat kursi tersebut dia bisa "mendapatkan fee" dalam betuk uang dari orang2 yg memakainya, sementara Mbah Y berpikir bahwa dengan membuat kursi didepan rumah dia dapat "membantu" orang lain yang kelelahan untuk dapat sejenak beristirahat di kursi yang dia buat tersebut.
- Jadi ... Ups... Segini dulu ya... ntar dilanjut... mau mandi dulu nih...

Senin, 15 Juni 2009

Blus Batik Muslim (B23)

Motif Mega Mendung




Hem Batik A1


Batik

Jarik (Kain Panjang)


Minggu, 14 Juni 2009

Sekilas Tentang Perkembangan "Teknik" Batik (From Kang Mabrur)


  • Batik merupakan karya adiluhung bangsa yang sangat berharga. Karena dalam proses pembuatannya membutuhkan ketekunan dan ketelitian serta keserasian kombinasi warna dan motif. Belakangan ini penghargaan atas batik sudah menunjukkan kemajuan yang berarti. Namun sayang jika penghargaan tersebut tidak dibarengi dengan pengetahuan tentang ciri-ciri batik yang otentik.

  • Pada dasarnya batik merupakan teknik pewarnaan kain dengan menggunakan perintang lilin/malam (wax resisted). Teknik tulis tangan (handwritten) merupakan teknik awal dalam pembuatan batik. Yaitu dengan menggunakan canting (alat untuk menorehkan lilin) ditorehkan diatas kain. Proses ini memakan waktu yang sangat lama, bahkan berbulan-bulan untuk membuat selembar kain batik. Kemudian muncul teknik cap, yaitu sejenis stempel sebesar buku tulis. Dengan teknik ini proses pembuatan batik jauh lebih cepat. Canting cap juga digunakan sebagai pembantu canting tulis dalam melekatkan lilin terutama untuk motif-motif yang beraturan.

  • Seiring berkembangnya teknologi muncullah teknik sablon (printing). Pada dasarnya sablon tidak dapat dinamakan sebagai batik. Karena media pewarnaannya tidak menggunakan perintang lilin. Dalam hal ini kebanyakan orang tidak mengetahui keasliannya, karena mereka hanya memperhatikan motif tanpa melihat secara detail pada kainnya. Ciri-ciri sablon sangat mudah dibedakan dengan batik. Diantaranya terdapat bau minyak, motif tidak tembus sempurna di sisi belakang kain serta warna tidak tahan lama dan akan cepat pudar.

  • Belakangan muncul teknik baru dalam pembuatan batik, yaitu sablon malam. Tidak berbeda dengan teknik sablon yang telah berkembang, perbedaannya terletak pastanya. Pasta sablon konvensional menggunakan pasta sablon berfungsi sebagai pigmen warna pembentuk motif. Namun pada teknik sablon malam pasta yang digunakan berfungsi sebagai media perintang malam. Sehingga kain yang telah melewati proses sablon malam akan dicelup dengan zat pewarna. Para pemerhati batik cukup tanggap menghadapi teknologi ini.

  • Banyak yang khawatir dengan perkembangan teknik terbaru ini, yang akan membuat batik kehilangan nilai seninya yang berakibat pada turunnya nilai jual batik. Terdapat pula pihak yang mempertentangkan teknik ini sebagai bagian dari teknik batik. Namun jika ditarik dari prinsip teknik pembuatan batik bahwa batik adalah teknik pewarnaan dengan menggunakan media lilin/malam (wax-resisted technique) maka teknik terbaru ini dapat dikatakan sebagai teknik batik.